Month: February 2019

TKN Jokowi Bingung Ratna Sarumpaet Kaitkan Penyelidikan dengan Politik Jakarta – Team Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin kebingungan masalah perkataan Ratna Sarumpaet tentang ketegangan penyelidikan kasusnya dengan politik. Jubir TKN Meutya Hafid juga tidak mengerti tujuan Ratna itu. “Berkaitan hubungan ke politik, saya tidak memahami tujuannya bila mengkaitkan ketegangan penyelidikan dengan politik,” tutur Meutya pada wartawan, Kamis (28/2/2019). “Penyelidikan masalah memang tegang kan, mustahil penyelidikan dikerjakan dengan santai-santai,” tambah Meutya. Awal mulanya, Ratna bicara masalah ‘politik’ dalam masalah yang membawa dianya menjadi terdakwa hoaks penganiayaan. Ratna minta perkaranya disibak jelas benderang melalui persidangan. “Saya sebetulnya, saya salah, oke. Tapi sebetulnya yang berlangsung di lapangan, di penyelidikan, ada ketegangan mengagumkan jika memang ini politik. Saya mengharap persidangan ini dengan semua unsur yang berada di sini, mari kita jadi hero untuk bangsa. Jika saya dipenjara, tidak permasalahan. Diatas semuanya, hukum bukan kekuasaan,” tegas Ratna dalam sidang perdana di PN Jaksel, Jl Ampera Raya, Kamis (28/2). Baca Juga : Dipolisikan 11 …

Dipolisikan 11 Eks GAM, Dahnil Meyakini Polisi Tidak Sembarang Proses Laporan Jakarta – Sebelas eks kombatan GAM memberikan laporan koordinator jubir Tubuh Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak ke Polda Aceh berkaitan pengakuan pemakaian tempat Prabowo Subianto. Apakah kata Dahnil? “Yang pasti kan telah dikatakan pun oleh Mualem ya, Mualem itu Muzakir Manaf yang bekas panglima GAM dan bekas Wakil gubernur Nanggroe Aceh Darussalam. Laporan itu jelas salah alamat. Mengapa salah alamat? Sebab memang yang saya berikan dan dikatakan oleh Bang Sandi itu benar,” kata Dahnil waktu dihubungi, Rabu (27/2/2019). “Benar terdapatnya bahwasannya memang benar ada eks kombatan, penduduk serta eks kombatan yang turut manfaatkan tempat itu. Kan itu pun dikatakan. Bahkan juga eks kombatan yang ngomong itu Pak Marzuki namanya, Pak …

Diotaki Ibas, Di pimpin AHY Jakarta – Rumor Partai Demokrat (PD) bertukar nakhoda dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke anak-anaknya semakin marak terdengar. Nama putra sulung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dimaksud akan pimpin PD menukar ayahnya, dengan sang adik, Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) alias Ibas yang bisa menjadi otak partai berlambang mercy itu. Berita masalah AHY yang akan selekasnya menggantikan takhta SBY menjadi Ketum PD tersebar melalui jaringan WhatsApp atau WA. Dijelaskan fakta perubahan pimpinan PD itu karena SBY tengah repot mengatur istrinya, Ani Yudhoyono yang tengah perawatan untuk menantang sakit kanker darah. Di bawah ini bunyi pesan yang tersebar di WA itu: Inponya: AHY bisa menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Sebab ketua Umum serta Ketua Dewan Pembina tengah repot di LN. Sekjen serta Bendum repot nyaleg. Jadi Ketua Umum diserahkan pada AHY …

Jokowi Nantikan Konsesi Besar Balikin Tanah, Ini Ketentuan Main Masalah HGU-HTI Jakarta – Calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) menyentuh penerima konsesi besar tanah serta menanti si pemilik mengembalikannya ke negara. Sesuai dengan ketentuan, berikut prasyarat status kepemilikan tempat dihapus atau hilang. Rintangan Jokowi itu dilemparkan dalam pidato politiknya di Konvensi Rakyat Optimistis Indonesia Maju di SICC, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2). Jokowi mengkritik penerima konsesi dengan luas yang besar yang ingin mengembalikannya ke negara. Jokowi menantinya serta akan membagikannya ke rakyat kecil. Masalah konsesi tempat ini awal mulanya menyodok waktu debat ke-2 pada 17 Februari kemarin. Waktu disinggung Jokowi, Prabowo Subianto saat itu mengaku jika ia kuasai tempat itu dengan kantongi izin hak untuk usaha (HGU)–yang terakhir berdasar pada hasil identifikasi Ombudsman tempat yang dikuasai Prabowo berstatus rimba tanaman industri (HTI). Ia juga ikhlas misal negara akan ambil tanah itu. Akan tetapi, menurut Prabowo, semakin …

Puisi Neno Berlatar Belakang Perang Badar Jakarta – Puisi Munajat 212 yang dibacakan Wakil Ketua Tubuh Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Neno Warisman, memetik beberapa masukan. Koordinator advokasi serta hukum #2019gantipresiden, Juju Djumantara, mengaitkannya dengan perang badar di masa Nabi Muhammad SAW. “Doa itu. ..ada latar belakang/riwayat waktu perang badar masa rasul Muhammad SAW,” kata Juju dalam keterangannya, Minggu (24/2/2019). Juju menuturkan jika yang dibacakan Neno waktu itu adalah satu puisi. Juju memandang puisi itu adalah ‘curahan hati’ seseorang Neno Warisman serta tidak punya maksud untuk menyudutkan pihak manakah juga. “Jika apakah yang dibacakan oleh Neno ialah nyata-nyata adalah satu bentuk puisi, yang diksinya bisa jadi adalah satu ungkapan hati (doa) serta perasaan berbentuk prosa dari salah seseorang ibu menjadi wanita biasa. Puisi itu jelas-jelas tidak diperuntukkan pada salah satunya pihak atau grup manakah juga, terkecuali pada Allah SWT pencipta alam semesta,” jelas Juju. Juju …